Minggu, 08 Januari 2012

Detikan Waktu Menuju Mitsaqon Gholizho



Khitbah
Satu kata yang seperti nya sangat jauh
Tapi mengapa sekarang terasa sangat dekat
Dan menggetarkan
Dalam hidup
Sampai usia setahun menambah seperempat abad jumlah waktu hidupku sampai saat ini

Ia terdengar menyenangkan
Ia terdengar melegakan
Ia terdengar membahagiakan
Ia terdengar menenangkan
Ia terdengar membawa kenyamanan
Ia terdengar membawa harapan
Dan mengisi satu ruang kosong di hati
Yang dahulu tak pernah terpikirkan
Untuk siapa ruang itu

Ia memberi semangat hidup
Ia memberi daya hidup
Yang lebih baik
Membuat lebih bersemangat meniti hari
Membuat lebih bersemangat bekerja dan ber ma’isyah
Membuat lebih bersemangat menyelesaikan skripsi
Membuat lebih banyak senyum dan derai tawa menemani hari-hari kebelakang
Membuat hidup terasa lebih indah dari sebelumnya
Melupakan sejenak duka yang sering menemani di tahun-tahun kebelakang
Menghilangkan khawatir pada kemisteriusan jodoh terbaik pilihan Allah untuk makhluk dho’if sepertiku
Memberikan aku kesempatan memiliki kedua orangtua kembali, lengkap
Memberikan aku kesempatan menjadi seorang anak kembali
Dalam kehangatan keluarga utuh
Dalam quality time di kebersamaan kita

Khitbah
Sebuah proses untuk menuju kehidupan yang insya Allah lebih berkah di masa depan
Sebuah moment untuk semakin mendekatkan pada keyakinan
Bahwa Walimatul ‘Ursy akan terlaksana
Dengan lebih yakin
Dengan lebih banyak kepastian
Mengikat komitmen untuk kebersamaan kita selanjutnya
Dalam cinta dan kasih sayang karena Allah
Dalam jama’ah qiyamul lail kita di masa depan
Dalam mengeja kalam Allah bersama
Dalam menghapal kalam Allah bersama
Dalam pengingatan dan nasehat-nasehat kebaikan yang kita tahu
Dalam pengertian dan pemahaman diri masing-masing antara kita
Dalam segurat senyum dan gelak tawa karena Allah
Dalam tangis dan duka karena takut pada azhab Allah
Dalam debat-debat panjang, perselisihan penguji karakter, persilangan pemahaman yang semoga menjadi harmoni asam manis rumah tangga yang akan kita hadapi kedepan
Dalam diam dan dalam ceria kita karena Allah
Semoga saja
Allah menyampaikan kita
Pada masa itu
Semoga saja
Allah menyampaikan kita
Pada do’a yang kau bacakan terhadapku dengan tanganmu di keningku
Semoga saja
Allah menyampaikan kita
Pada hari-hari yang menjadikan aku wajib mematuhimu
Dalam perintah dan arahanmu yang baik, logic, ada sumber dan tuntunannya dalam dien kita
Semoga saja Allah menyampaikan kita
Pada hari-hari aku berjuang menjaga jundi kecil anugerah Allah dari benihmu dalam rahimku
Pada hari aku melahirkan mereka dengan sehat, lengkap dan selamat
Dan mendengar sayup kau melirihkan adzan di telinga mungil mereka
Dan berjuang merawat mereka dengan daya upaya yang kita punya
Melihat mereka bertumbuh
Mendengar mereka mulai sempurna mengeja nama kita, Abi dan Ummi.
Melihat mereka mengeja hijaiyah untuk awal ilmu akhiratnya
Melihat mereka memahami calistung untuk awal ilmu dunianya
Melihat mereka mulai rapih mengenakan peci dan mukena
Melihat mereka sujud bersama kita dalam sholat-sholat fardhu dan sunnah di rumah kita
Melihat mereka terkantuk dalam sahur shaum wajib dan sunnah di rumah kita
Melihat mereka berprestasi dengan hafalan Qur’an nya yang lebih baik dibanding kita
Melihat mereka bertengkar dan berdebat menunjukkan jiwa leading nya masing-masing
Melihat mereka menangis saat kau meninggalkan mereka untuk pergi bekerja
Melihat mereka kedinginan di pagi sebelum shubuh dalam mukhayam keluarga kita
Melihat mereka bersahabat dengan alam dalam tafakur-tafakur alam keluarga kita ke seluruh daerah yang mampu kita datangi se-Indonesia
Melihat mereka terbiasa dalam kemandirian, hidup hemat dan efisiensi namun tetap worth it dalam jalan-jalan backpacker yang kita rencanakan setahun dua kali, keseluruh nusantara maupun belahan bumi Allah lainnya
Melihat mereka benar-benar tak takut pada apapun selain pada Allah
Melihat mereka benar-benar tak takut melawan siapapun selama mereka benar tapi tetap menghormati pendapat oranglain dan teori yang sudah ada
Melihat mereka menyampaikan sesuatu ketidaksetujuannya akan sesuatu dengan lebih soft, bukan dengan berdebat dan meninggalkan kelas atau laboratorium
Melihat mereka tetap punya manner dan menghargai guru atau dosennya, sekalipun guru atau dosennya melakukan kesalahan, karena bagaimanapun posisi  pendidik tetap lebih kaya ilmu dibanding yang dididik
Mengantar mereka ke luar kota untuk memulai pendidikan lebih baik lagi
Mengantar ke Bulak Sumur Yogyakarta
Mengantar ke Keputih Sukolilo Surabaya
Mengantar ke Tembalang Semarang
Mengantar ke Gedongmeneng Bandar Lampung
Mengantar ke Ganesha Bandung
Mengantar ke Margonda Depok
Ataupun mengantar salah satu terbaik diantara mereka ke Kairo, Mesir
Menjadi hafidz, menjadi Lc ataupun MA.
Melanjutkan mimpi mu, mimpi ku akan cita dan kuliah yang belum tersampaikan
Menyelesaikan estafet pendidikan gemilang yang belum terselesaikan
Melihat mereka menikmati perjuangan mereka dalam kehidupan mereka yang bersahaja
Melihat cucu kita merengek meminta digendong, olehmu dan olehku
Melihat kita menua satu sama lain
Dan disaat itu, mungkin kau tidak akan melihat lagi kecantikan dalam wajahku
Dan disaat itu, aku tidak akan melihat lagi ketampanan dalam wajahmu
Yang ada hanyalah wajah tua dalam keringkihan dan penyakit
Kau tahu apa yang tetap bertahan
Cinta
Cinta karena Allah
Cinta dan Mencintai karena Allah
Cinta dan Mencintai juga penerimaan masing-masing karena Allah
Yang  lebih baik jika kita tanamkan itu sejak sekarang, mulai saat ini
Kita
Melihat senja mendatangi kita
Mempersiapkan memenuhi undangan berpulang dari Allah
Dan semoga pada masa itu kita sudah siap
Benar-benar sudah siap
Dengan amalan kita
Dengan apa yang kita tanamkan dan kita didikan pada anak kita
Dengan pertanggungjawabanmu yang akan kau jelaskan
Dan aku percaya
Dan aku yakin
Dan aku ridho
Dengan keshalihan dan bekal ilmu yang kau punya
Kau bisa membimbingku
Membimbing aku dan jundi-jundi kecil kita, penerus perjuangan kita
Untuk senantiasa terjaga dalam kebaikan
Untuk senantiasa bertaqwa dimanapun berada
Untuk senantiasa mewarnai  dalam langkah dakwah dan syi’ar Islam yang kita mampu lakukan
Mewujudkan rencana-rencana kebaikan yang tentunya akan tetap kita ikhtyarkan
Dan menyerahkan result nya kepada Allah
Ingatkan aku jika aku salah
Ingatkan aku jika aku terlalu menikmati dunia
Ingatkan aku jika aku melakukan khilaf kecil maupun besar
Ingatkan aku jika futur melarut membuatku mulai jauh dari Allah
Benarkan bacaan tilawahku jika kau menyadari aku keliru
Benarkan pikiranku jika aku mulai keliru dan salah dalam berpemikiran
Dan tetaplah tabah jika Allah menakdirkan memanggilku lebih dulu dibanding dirimu
Aku ingin menunggu mu di pintu Arrayan, jika demikian adanya

Semoga saja Allah ridho
Pada proses awal kita
Allah memberikan kita kekuatan untuk menghadapi  masa ini
Masa awal kita menyongsong harapan-harapan itu
Semoga saja Allah menyampaikan kita
Semoga saja Allah menyampaikan kita
Semoga saja Allah benar-benar menyampaikan kita. 
Pada Mitsaqon Gholizho yang kita perjanjikan bersama.
Perjanjian berat yang bukan hanya antara kita berdua, tapi juga perjanjian langsung dengan Allah SWT
Semoga Allah benar-benar menyampaikan kita
Aamiin ya Robbana
Bismillaahirrahmaanirrahiim
laa haula walaa quwwata illaa billaahil'aliyyil'adzhim.


Disini, di rumah ini, di tempat aku bertumbuh, di rumah yang sama saat kami sekeluarga masih lengkap, saat kami melalui hari-hari dengan ceria, canda, tangis, tawa, duka dan bahagia.

Disini, di ruangan terluas di rumah ini, di ruang tamu tempat aku dan kakak belajar menjelang THB, di ruang tamu tempat aku bercerita dan berangan-angan tentang masa depan dan cita-cita, di ruang tamu tempat aku dan kakak menunggu siaran doraemon pukul 8 pagi di hari minggu libur kami, di ruang tamu tempat aku, kakak, mama dan bapak menikmati makanan berbuka dan menyantap sajian sahur saat Ramadhan datang, di ruang tamu yang pernah menyemayamkan jenazah alm. Mama dan alm. Bapak beberapa saat sebelum dikebumikan sebelas dan dua tahun yang lalu.  Dan pada hari ini, menjadi tempat bagi seorang laki-laki yang membawa serta keluarga besarnya dan warna-warni seserahan datang melamar.  Seorang ikhwan sholeh bergizi baik.  Dengan niat baik yang ia bawa, dengan tujuan mulia yang ingin ia sampaikan.  Laki-laki pertama yang menyampaikan niat dan tujuan mulia nya di rumah ini, untuk perempuan dho'if seperti aku, semoga menjadi laki-laki terakhir dan dapat membawa diri ini dalam keberkahan hidup dan keselamatan akhirat di masa kelak.  Insya Allah.  Aamiin yaa Robbal'aalamiiin.


Menjelang Dzuhur
Tanah Tinggi, Tangerang

------------------------------------------------------------------
Mitsaqon Gholizho berarti perjanjian yang berat. Dalam Al Quran, kata Mitsaqon Ghaliza hanya disebutkan tiga kali, yaitu ketika Allah SWT membuat perjanjian dengan para Nabi dan Rasul Ulul Azmi [QS. Al-Ahzab: 7], ketika Allah SWT mengangkat Bukit Tsur di atas kepala Bani Israil dan menyuruh mereka bersumpah setia di hadapan Allah [QS. An-Nisa: 154], dan ketika Allah SWT menyatakan hubungan pernikahan [QS. An-Nisa: 21].
-------------------------------------------------------------------