Kamis, 26 Mei 2011

Sumateran Waterscapes and us

a side of Batu Balai Port wannabe, Tanggamus, Lampung Province, Sumatera, Indonesia
LKPD 2010 Team and i
Clouds Between Sky, Mount and Sea

a road to borderless sea
no one there
no one there
four people there, smile to you, please reply their smile..  :)
four people there, smile to you, please reply their smile (again) :D
Break
Cukuh Balak Beach with Coral Island
Go Home From Beach :p
Cukuh Balak Beach
a few more minutes we will get there  \'o'/
angel and i
walk to Coral Island

Be aware of Sharp Rocks
Coral Island and the Serenity
Wait The Dusk

Stones
Waves
Lonely Coral
Here i am
a Coral Island

Stones Greet
Coral Island in Quiet

What a High Corals
Sunlight to Twilight
Waves
Wait Twilight Wait Dark

Selasa, 17 Mei 2011

Back to Future. . . .


Elegi

Selepas Senja
Menuju pekat yang lebih larut
Di dek buritan
Meninggalkan bebukitan dan gemerlap lampu di belakang sana
Menjauh. . .
Sampai hanya lautan saja yang terlihat
Menelan kerlip dan pendar
Itu Jawa. . .

Dan aku menuju Sumatera
Kembali
Kembali ke masa depan.

 
Hey, ini hari ke 17 di bulan kelima tahun ini
Di belakang sana, tepat di atas daratan yang kutinggalkan
Purnama sempurna ajeg di tempatnya
Menghiasi langit yang tak lagi biru
Walaupun aku menjauh, purnama itu tak berubah
Tetap sempurna dalam lingkarannya
Walaupun in fact, lokasi sebenarnya berjuta-juta kilometer di angkasa luar sana
Namun tampak nyata terlihat dari bumi
Oleh manusia dhoif seperti aku
Subhanallah
Laut tenang. . . .
Riak-riaknya pun datar
Bau amis dan asin laut begitu kental terbawa angin
Menyeruak.
Mungkin berjuta plankton, bangkai ikan, flora laut, polutan solar, sampah membusuk menyumbang kentalnya keamisan yang ada
Dan tingginya kadar garam memberi aroma asin yang buatku. . . . menyenangkan.

Kuedarkan pandangan, di sekeliling
Beberapa penumpang berkumpul dalam kelompoknya masing-masing
Bersama keluarga, anak-anak kecil bersama orangtuanya, sepasang pria wanita mungkin suami istri
Ada pula yang tak punya kumpulan sepertiku
Menyebar di dek
Dengan kesibukan dan perasaannya masing-masing
Senang, bahagia, tak punya beban, penuh kesyukuran, bimbang, kalut, kacau, sedih, terluka, miris, stress, depresi, kecewa, ketidakpuasan, sesal, tak bahagia. . . . atau. . . .

Seorang ABK mendekati
Membuka pembicaraan
Menawarkan diri mengeliminir kesendirian yang mengikutiku sejak awal
Dia bercerita tentang laut, tentang purnama yang benderang, tentang arti seragam putih dan cokelat
Putih adalah seragam khusus pedagang di kapal yang lokasinya di dalam ruangan kapal,
dan
Cokelat adalah seragam khusus pedagang di kapal yang lokasinya di luar ruangan kapal
Dia bercerita juga tentang mahalnya sewa lapak jualan di atas kapal
Di dada sebelah kiri seragam cokelatnya tertulis "Restorasi Panorama Nusantara"
Nama kapal yang aku tumpangi
Restorasi adalah restoran atau penyedia makanan dan minuman yang ada di kapal (atau di kereta api)
Restorasi punya makna banyak rupanya
Dahulu saat pelajaran sejarah, kukira restorasi hanya identik dengan kata perubahan, revolusi besar-besaran
"Restorasi Meiji"
(Sebuah kedangkalan ilmu)
Tapi ternyata ada pemakaian kata "Restorasi" dengan makna lain
Melihat tulisan restorasi, lagi-lagi aku teringat satu rasa yang terbetik sedari sore masih sangat terang
Lapar.
Keramahan ABK restorasi telah merayuku untuk memesan satu cup mie seduh
Rasa apapun, karena aku hanya ingin rasa yang tadi hilang
Asap mengepul dari cup mie, air bersuhu tinggi di dalam cup stereoform yang dulu sangat kuhindari
Menyeruput kuah panas langsung dari cup stereoform
Dengan rasa MSG yang kuat
Ditemani satu botol merahnya softdrink
Sempurna
Karsinogenik sempurna
Ahh, tak sekali sehari seperti ini
Takkan mati menjadi pembelot kesehatan seperti ini
Jika Allah belum mengizinkan.

Semakin larut
Purnama tadi semakin meninggi posisinya
Kali ini ditemani gemintang bintang
Ada satu, dua, tiga, empat, lima, banyak. . . . .
Terlalu banyak dihitung jari
Takkan terbilang jumlahnya
Karya sempurna Allah swt. yang kini menerangi lautan, bukan gemerlap dan pendar lampu buatan manusia tadi, yang tak mampu menerangi lautan secantik ini

Tiga jam berjalan maju
Sumatera telah terlihat
Pulau seberang tempatku menempa kemandirian dan mengais maisyah
Alhamdulillahirrobbilaalamiin, aku sampai
Selat sunda berakhir
Dan daratanpun menyambut
Aku bergegas, seperti juga orang-orang itu
Dengan yakin menapak
Menuju hidup di rantau kembali, setelah 2 hari mendapat jeda
Kembali ke masa lalu
Alhamdulillahi ya Robb.

Selat Sunda saat senja menjelang pekat








Minggu, 15 Mei 2011

Secercah Asa Menjelang Senja



Rasa ini...
Suasana ini...
Senyapnya ruangan ini...
Seperti de javu...

Sendiri dalam satu kotak ruangan...
Sebuah ruangan..
Hanya alunan instrumen tak bervokal dari mp3, menemani.
Ditingkahi ketikan yang saling kejar mengejar, memburu waktu...

Dua tahun lalu..
Pun seperti ini, memaksa diri mengetikkan ide.
Mengejar deadline bimbingan...
Tapi kini Teluk Betung, bukan Depok

Ini Sumatera, bukan Jawa

Tak sulit, hanya menyeberang
Sembilan jam menuju Jakarta..
Bersyukur aku dapati kesempatan ini lagi...
Alhamdulillahirrobbil alamiin ya Robbana..

Sebuah ikhtyar menuju ketertundaan keberhasilan.
Untuk mendapatkan jawaban perjuangan
Untuk mewujudkan janji
Untuk menghilangkan status "maba"

I'am the legend

Selepas maghrib nanti...
Memberanikan diri...
Menempuh perjalanan darat, laut dan darat
Dari Sumatera menuju seberang


Untuk merubah I'am the legend
Menjadi I'm a winner for my effort
Effort by 2007 until now
And no more payment every mid semester.

Bismillahirrohmaanirrohiim



Teluk Betung Utara
Ahad, 15/05/2011
17:42 wib II


:'(         : )           : D        \'o'/

Rabu, 04 Mei 2011

39 Sahabat di awal Perjuangan. . . Nice to Meet u Pal!!!

Tiga puluh sembilan sahabat terbaik dari seluruh penjuru Indonesia, yang akan kembali menyebar ke seluruh penjuru Indonesia.  ^^/
Sobat 6, Bepeka!!!
Dua tahun menjelang, saat kelas Prajab pertama di mulai.   Senin, 4 Mei 2009.  40 orang berbeda karakter, berbeda asal suku dan agama, berbeda bahasa ibu, berbeda usia (walaupun ada pula yang seumuran), berbeda almamater dengan background yang sama, dengan bermacam alasan ketertarikan masuk Bepeka.  Ketika di awal diklat Widyaiswara (dosen nya cpns) kami menanyakan alasan masuk Bepeka pada kami satu persatu, beberapa sobat mengatakan, ingin menjadi pns dan memiliki jaminan hidup di masa tua nanti, dapat askes pegawai untuk mencover kesehatan sendiri dan keluarga.  Beberapa sobat berkata karena coba-coba ikut teman mendaftar Bepeka, beberapa menyatakan ingin pekerjaan yang lebih baik dibanding sebelumnya, sebagian  berkata keren aja kerja di Bepeka bisa meriksa-meriksa orang. . .hehheee, ada juga yang disuruh orangtuanya untuk daftar pns, beberapa sobat juga dengan pede mengatakan untuk menaikkan "harga pasar" mencari pasangan hidup. . . hahhahaaa, sobat yang agak religius mengatakan ingin bekerja dan beribadah untuk mendapat ridho Allah, menjadi pns pembaharu yang jujur, rajin, amanah untuk membangun institusi ini.  Bagus harapannya..aamiin ya Robbi.   Dan ketika tiba giliran saya, saya merangkum jawaban sobat-sobat saya semua, saya duplikasi yang baik, saya reduksi yang agak nyleneh, hahahaa.  Tapi apapun itu jawabannya, memang logic dan tak salah.  Itu apresiasi sobat-sobat saya.  Karena, setiap kepala memiliki pemikiran, pandangan dan pengertian yang berbeda-beda.  Berbeda itu baik, berbeda itu anugrah, berbeda itu dinamic, berbeda itu menghilangkan kemonotonan akan kehomogenan yang membosankan, berbeda itu keren, berbeda itu saling melengkapi apa yang tidak ada dalam individu lainnya, karena tak selamanya kita bisa memandang sesuatu dengan benar, karena asumsi sendiri bisa saja salah (sangat bisa. . .), karena kekurangan informasi dan ilmu akan sesuatu bisa saja membuat kita salah, untuk itulah kita perlu mendengar oranglain, semoga kita bisa memilah keberbedaan yang kearah kebaikan dan yang membangun saja yang kita sepakati dan ikuti, yang buruk..direduksi lah..setiap diri kan punya ketegasan dan standar untuk menerima dan menolak sesuatu, yang dirasa menurutnya "terlalu" atau masih "tertolerir" yang bisa diterima dan tidak diterima.  Yupp, Insya Allah, keidealisan kami akan hal-hal yang baik dan jiwa kami yang masih segar atas dunia kerja kami yang sekarang, bisa membawa semangat baru dan membangun institusi kami dengan lebih baik.  Because Different are Complete We Sobat 6. :)
Balai Diklat Kami
a side of  Bepeka Yk
Penempatan di seluruh Indonesia, di 33 Kantor Perwakilan di 33 Provinsi RI.  We Must Ready...!!!

a mozaic of Sobat 6...

Smile forever!!!

Secercah Senyum terbit selepas HER. . .  :D

Kelas Kami tercinta.....




Acara Angkatan di Pantai Depok, Bantul

Reach your world highly...achive..achieve... \'o'/

Seragam Putih Hitam, Dasi, Jilbab Putih, Panthopel, Pin KORPRI di dada kiri, Name Tag cpns.  Lekat menemani 3 bulan hari-hari diklat kami.  
 
Tempat Diklat kami 3 bulan lamanya, an amazing place to grow us. . .

Anak-anak Perwakilan

Bepeka Perwakilan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Pose dulu ahh, abisan ikut Her... selalu ada kesempatan memperbaiki nilai sobat!!

Mataharipun masih belum meninggi saat kami berfoto, selepas latihan petugas upacara Hari Kebangkitan Nasional
Sobat 6 Lengkappp!!!

Sejenak setelah Lomba Kelas

Acara Angkatan di Parangtritis Beach
Selepas Latihan Lomba Kelas, really aware the shoot, hahahhaa

See Here and say Cheese!!!

Tak Pernah Tak Sadar Kamera. . .

Kelas A, B, C, D, dan kelas E.  Kelas E kelasnya Sobat 6.

Girls Only

Whenever, Wherever we Smile Together

Raise Your Hand and Smile. . . We cannot repeat this moment in future time... pal!!! absolutely can't!! so rightly we did our day here with smile always... thank 4 our togetherness..!!

Surprise 38th Pak Lilik's Birthday. . . :)

4 Sobat yang membuka "perkara" di Milad nya Pak Lilik. .  unscript.. hahahaa

Smile Sobat...it's Pak Lilik Milad Day. . . :D

Lobi Asrama Diklat Yogya Lt.2, tempat kami berkumpul, berdiskusi, berembug, mencari kesepakatan, sharing, tertawa, galau, kalut, khawatir, sedih, dan menangis bersama, dan konflik pun teratasi, banyak solusi hebat dari sobat-sobat saya yang hebat.

Vacation at Borobudur Temple, kesempatan keluar asrama di weekend. . .

Pak Lilik dan Pak Sur Pengawas kami dari TNI AU

a nice side of Borobudur and Sobat 6..

Berkunjung ke Museum Bepeka di Magelang, melihat presentasi sejarah pembentukannya.

No day with No Picture...
Museum Bepeka Magelang

Bal Balan seusai kelas diklat

My roomate dari Kudus, senang sekamar dengan mu sobat!! :)
Diskusi membahas kesiapan lomba kelas










 Perpisahan sobat 6, anak perwakilan dan anak pusat bisa berkumpul lengkap kembali, di lobi lantai 2 asrama diklat kami.  Lobi tempat kami dulu menyelesaikan masalah dan mencari kesepakatan akan sesuatu yang menyangkut kami dan diklat kami.


Sesi do'a di pimpin Pak Ustadz nya sobat 6






 
Sertifikat Diklat sudah di tangan kau tau artinya Sobat!! This is will be end. Thanks 4 our learn together, laugh, smile, sad, cry, panic, helping, yasinan and kajian thursday night, vacation, joke, angry, support each other, our togetherness... we'll go to our respective destination..keep silaturrahim  yaaa \'o'/

Ayoo...tunjukkan kelingking bertinta biru mu!!! saya dan sobat memberikan suara saat pilpres 2009 lalu.  Walaupun "menumpang" TPS kami tetap mendapat kesempatan memilih calon pemimpin kami.  Harus lah!! Terima kasih Pak RT setempat dan pihak balai diklat yang telah mengurusnya.... :D
Sobat-sobat yang di tempatkan di perwakilan.  Saat baris kami tinggal sedikit.  Ada sedih yang menyergap menyadari sepi nya barisan dan sedikitnya jumlah seruan "berhitung!!" saat berbaris.  Sobat-sobat kami yang penempatan pusat pindah asrama ke MMTC.  Kita orang-orang terpilih Sobat Perwakilan...!!! kita  dinilai  punya jiwa resist dan mampu survive di remote area sekalipun, kita mampu beradaptasi lebih baik dengan lingkungan kita, sesulit apapun hambatannya itu.  #semoga begitu hasil dari psikotes kita dulu sobat, sehingga menentukan kita lebih layak di perwakilan...daripada di pusat....hehhehe.. keep taft lah selaluuuu!!
the last second with Sobat 6 in diklat Yk,  Miss you all....pal!!

 Foto terakhir Sobat 6 Lengkap, selepas penutupan diklat angkatan 2009 sebelum kami benar-benar berpisah dan menuju penempatan kami yang telah ditentukan.  Saya menuju Lampung, beberapa sobat menuju paling Timur Indonesia; Manokwari dan Jayapura, sebagian menuju Indonesia Timur; Manado, Mamuju, Makassar, Kendari, Palu, Ternate, Ambon.  Agak ke tengah menuju Indonesia Tengah; Pontianak, Banjarmasin, Samarinda, Kupang, Mataram. Ada pula yang Allah izinkan tetap bisa berkumpul dengan keluarganya tercinta, dari Jakarta di tempatkan di Jakarta pula, di kantor pusat  kami di seberang gedung tempat wakil rakyat rapat, banyak pula Sobat 6 dari daerah ditempatkan di Pusat.  Namun, tak ada sobat 6 yang di tempatkan di Indonesia Barat I seperti Bandung, Yogyakarta, Semarang, Surabaya.  Beberapa sobat seperti juga saya, menyiapkan diri dan hati menuju Indonesia Barat II; Bengkulu, Jambi, Lampung.  Untuk beberapa tahun lamanya di penempatan kami, sampai kami harus membuat KTP setempat, untuk menjadi warga yang legal, menikmati hari-hari kami di penempatan sebelum kami mendapat mutasi ke perwakilan-perwakilan lain lagi.  Karena audit, tidak membolehkan kami terlalu sering interaksi dengan entitas yang sama dalam jangka waktu lama.  Karena kami memang sudah bersedia menjalani ini,  kami sadar akan menjalani ini, bahkan sejak awal penandatanganan surat pernyataan bermaterai yang menuntut kami harus siap, benar-benar siap.  Untuk dapat menikmati alam Indonesia lebih luas lagi, untuk dapat menjelajah belahan bumi Indonesia yang lain, untuk dapat menjadi bagian dari penduduk luar Jawa yang pembangunannya belum merata sekarang, untuk dapat menjadi pribadi mandiri dan survive. Untuk  dapat bekerja dan meniatkan apa yang kita kerjakan sebagai ibadah untuk menggapai ridho Allah.  Untuk  dapat menikmati keindahan Sumatera, menikmati alam dan berberagaman Papua, menikmati Celebes, menikmati Borneo, menikmati Nusa Tenggara, menikmati Ternate, menikmati Ambon, menikmati betapa indahnya menempuh perjalanan berjam-jam dari perantauan, dengan travel, kapal laut atau pesawat untuk menuju...rumah......dan.....keluarga tercinta, menikmati indahnya kerinduan dan penantian untuk pulang, menikmati indahnya kehidupan mandiri jauh dari first community kita dengan budaya baru, karakter baru, penyesuaian baru, menikmati penyadaran betapa berharganya keluarga untuk kita saat kita jauh dari mereka, sesuatu yang tak kan bisa dirasa bila kita dekat adanya, sangat berharga, sangat.  Tetap melangkah, dan tetaplah kembali kapanpun kau bisa kembali.   Kita Bisa Sobat!!! \'o'/