Sabtu, 09 April 2011

Way Abung Destination. . . .

Mengunjungi saudara di Way Abung, tapi memori handphone saya tidak cukup untuk memotret semua foto selama di sana, hanya foto perjalanan yang berhasil terjepret. . . .lain kali saya akan posting cerita kerabat saya yang tinggal di Lampung ini. . . .
Way Abung, salah satu nama kecamatan yang ada di Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba), Daerah Otonomi Baru yang diresmikan 2009 lalu, Dari Tanjung Karang, perjalanan ke Way Abung dengan menumpang angkot menuju halte depan Central Plaza, Tj.Karang (d/h. Arthomoro Plaza), dari sana di sambung bis Damri 3/4 menuju Terminal Rajabasa, mendengar kata Rajabasa, teringat dahulu cerita kriminalitas tinggi di terminal ini, gaungnya terdengar sampai Jabodetabek, sampai tempat tinggal saya dulu . . . main hujam, main tusuk, pemaksaan, pemalakan, pencopetan, hufft. . . ternyata tidak juga ya, setelah sering naik bis dari sini, atau bisa jadi itu cerita duluu sekali.. . . .pembenahan terminal sekarang sudah lebih baik, jadi lebih tertib dan aman. . . .
Interior Bis Damri, seperti bis Trans Jogja kalo kata saya. . . ongkosny Rp2500,00 sudah nyaman dengan AC kenceng, sekitar 40 menit saya sudah sampai ke terminal Rajabasa.  Sesampainya di Terminal Rajabasa, saya harus masuk ke dalam terminal untuk menemukan bis tujuan Way Abung, dengan tiket Rp20.000,00 saya sudah terangkut aman menuju Way Abung.  Saya sangat suka membaca, tapi saya tidak akan membaca buku untuk menemani perjalanan.  Saya menghindari membaca selama di perjalanan, kemanapun perjalanannya, tp saya bawa buku juga he2, karena bagi saya, menikmati perjalanan adalah menikmati setiap jengkal pemandangan yang melintas dari kaca jendela bis, melihat setiap daerah yang berlalu dan yang akan terlihat.  Sungguh menyenangkan. Merekam setiap meter area yang kita lalui, ada apa saja disana, bangunan apa yang menandai satu daerah, ikon-ikon yang khas.  Jadi, saya akan banyak diam sepanjang perjalanan, apalagi perjalanan yang baru atau jarang saya lintasi.  Selain itu, membaca di perjalanan membuat saya pusing, khawatir menambah minus mata saya yang sementara  ini sudah ajeg  di angka 1 dioptri. . . . :p
Ikon Lampung Tengah, saya sudah memasuki Kabupaten Lamteng, 
Hujan merintik di sepanjang jalan di antara perkebunan singkong, di kanan kiri adalah kebun singkong, orang duren sawit menyebutnya "Bonsi" he2, daerah sini memang areal perkebunan sekali, singkong yang di tanam ini adalah singkong khusus, tidak untuk dikonsumsi, tapi di olah menjadi Ethanol, salah satu energi terbarukan pengganti BBM yang sedang dikembangkan sekarang, salah satu alternatif energi terbarukan selain nuklir yang kontroversial.  Singkong nya berasa pahit, poison dan berbahaya dikonsumsi. . . ya, sesuai tujuan pembudidayaan nya memang.
Salah satu pabrik pengolahan singkong menjadi Ethanol. . . .
Saya melintasi juga PT Great Giant Pineapple, banyak nanas ditanam disini.  Di kanan kiri jalan sekalipun.  Produsen buah nanas kalengan dan fruit juice concentrate ini adalah salah satu perusahaan besar pengekspor olahan nanas dari Indonesia, memenuhi 20% of world's demand untuk nanas kalengan. dengan 32.000 hektar kebunnya . .
Masih hamparan pohon berduri, ananas comosus. . .

Kebun Tebu,  sudah sampai dekat daerah PT. Gunung Madu Plantantions, pioneer produsen gula pasir di Lampung.

Areal Industri PT. GMP. . . .

8 komentar:

Gaphe mengatakan...

berasa ngikutin perjalanannya beneran Mur, dan saya baru tahu daerah way abung itu.. saya sih ngira itu emang diLampung secara make way-way gtu. kayak di way kambas. heheh

Tri Setyo Wijanarko mengatakan...

mbak murti, kalo udah sering ke rajabasa memang nggak akan jadi masalah. tapi beda cerita kalo misalnya baru pertama kali menjejakkan kaki di rajabasa saat turun dari bus asal pulau jawa. dengan tampang muka agak kebingungan pasti akan mengundang calo2 untuk menarik kita dan barang2 kita kesana kemari. saya sendiri sebagai warga lampung nggak pernah mengalaminya, mungkin karena sudah terbiasa juga.

nah kalo singkong itu kalo di kampung saya menyebutnya singkong racun. memang tidak bisa dikonsumsi secara langsung harus diolah lebih dulu. selain untuk bahan ethanol, singkong ini digunakan untuk membuat tepung. untuk ethanol sendiri selain dari singkong juga diproduksi dari tetes tebu oleh PT Indolampung Distillery (ILD) yang masih merupakan bagian dari Sugar Group Company. ILD sendiri merupakan pengekspor ethanol terbesar dari Indonesia.

yang terakhir ralat ya mbak, PT Gunung Madu Plantation (GMP) tidak termasuk dalam bagian Sugar Group Company. PT GMP juga bukan produsen Gulaku. yang termasuk Sugar Group Company adalah PT Gula Putih Mataram (GPM), PT Sweet Indolampung (SIL), PT Indolampung Perkasa (ILP), dan PT Indolampung Distillery (ILD). perusahaan yang memproduksi gula termasuk produknya Gulaku adalah GPM, SIL, dan ILP. sementara ILD memproduksi ethanol.

saya sendiri pernah tinggal selama 3 tahun di Housing I PT GPM yang juga berdampingan dengan perumahan PT ILD. sementara perumahan PT SIL dan ILP jaraknya agak jauh..

Moerti Annisa mengatakan...

Gaphe : berasa naik bis nya jg ya Phe..he2, iy, Way itu bahasa Lampung yg artinya Air ato Sungai Phe.. Ada Way Kambas (sdh wellknown bgt ini..), Way Kanan (nama Kabupaten), Way Halim (nama daerah), Way Lalaan (nama air terjun), Way Rilau..dll..
tanya mas setyo yg komen di atas tuhh Phe klo mau tny2 ttg Lampung, dia "empunya" Lampung.. ^^/

Setyo : Sipp...makasih bgt nih ya sdh dibantu membenarkan informasi postingannya, substantif n redaksional, percaya saya dgn yg diralatkan di atas.. tararengkyuu :)

Sandi Prayoga mengatakan...

Wah kenapa ga main ke rumah saya :D
saya di mulyaasri Belakang Alfamart

Duta Prayoga mengatakan...

Kapan ke wayabung lgi

Moerti Annisa mengatakan...

Mas Sandi : saya ndak tau rmh nya dmn Mas, he2..rumah saudara saya di Kartasari, dekat yah? Salam blogger selalu :D

Pak Duta : sepertinya tahun depan saya ke Way Abung nya Pak. Terima kasih sudah berkunjung.. :)

historia rock mengatakan...

saya juga w.abung mbk mulya asri dan saya juga dari tangerang.

historia rock mengatakan...

saya juga w.abung mbk. mulya asri tmnnya mas sandri prayoga.
dlu dari tangerang juga