Kamis, 22 April 2010

ikut pelatihan kepenulisan

hari ini di merapi raya, asma nadia center

perjalanan ini...untukmu pak...

         14 April 2010, Rabu sore aku harus berangkat ke Jogja, sendiri.  Bulek dan Kakak ku sudah berangkat lebih dulu Selasa sore.  Aku, karena di kantor sedang TL (Tugas Luar) sampai Rabu ini, jadi tak apa menyusul sendiri ke Jogja.  Kuputuskan menggunakan kereta api ekonomi Progo dari stasiun Pasar Senen.  Cabut dari kantor di daerah Pejompongan langsung menunju Senen.  Menunggu bis jurusan Senen di halte depan kantor lama nya bukan main, keputusan terbaik adalah ke Grogol dulu, dua ribu menuju grogol dengan Kopaja 88, di depan Univ. Tarumanegara banyak bis menuju Senen walau ku tahu memang kecil kemungkinan dapat duduk.  Yupz tak apa lah, intinya bisa sampai Stasiun dengan cepat dan selamat, apalagi aku juga belum punya tiket keretanya.
          Benar dugaanku, lahan berdiri pun sudah penuh di dalam perut bis.  Aku join ke grup berdiri, sapa takut, sama-sama kucel, sama-sama cupu n sama-sama bau, senasib kita lah....Dengan dua ribu lima ratus rupiah, aku terangkut dari Grogol sampe Terminal Senen.  Kondektur bis P157 Tangerang-Senen yang kunaiki agak maruk juga yah, memang ini jam sewa, waktu lagi banyak banyaknya penumpang, bisa jadi jam pulang kerja, jam-jam yang memang disukai awak bus.   Tapi Pak kondektur ini terlalu menurutku, jalan di antara kursi sayap kanan dan sayap kiri dah penuh sama penumpang hadap hadapan atau belakang belakangan, kebayang kan sesaknya, di dekat pintu depan dan belakang bis juga penuh penumpang dan pak kondektur masih dengan semangatnya menaikkan penumpang, ngeri juga melihat penumpang minggir banget posisinya di pintu bis ho..ho...Penumpang yang hendak turun pun harus penuh perjuangan berjalan himpit himpitan dengan penumpang lain yang menghalangi di dekatnya.  Fiuh, dah gitu masih ada aja penumpang yang di naekin pak kondektur sampai memenuhi anak-anak tangga sempit di dekat pintu.  Aku...jangan tanya, aku dah cari posisi wuenak di belakang pak supir, berdiri, lumayan lah aman dari gangguan lalu lintas penumpang.  Bus masuk ke terminal sekitar pukul 18.30an.  Bapak-Bapak di sebelahku juga hendak ke stasiun, mau ke Tasik katanya..hayu lah pak, nyeberang bareng..lokasi stasiun senen di depan terminal senen, harus menyeberang jalan yang sarat kendaraan besar dan kecil, ngeri juga kalo lengah dikit.. Antri tiket, di loket tiket yang  merupakan bangunan segi empat tidak terlalu besar, dengan loket-loket di tiap sisi bangunannya, aku ambil posisi antri di loket kereta api progo, padahal ga ada orang di belakangku..hehehehe bukan antri tu namanya yah.. di kaca loket tertulis "tiket duduk habis" "yaaaaah..berdiri deh..perjalanan begitu lama harus berdiri? mang kereta Jakarta-Bogor.." mas mas pegawai tiketnya keliatan sibuk.. "mas...yang duduk dah bener-bener abis mas?" penasaran juga. hehehe..abis pny pengalaman naek progo juga juni 2009 kemaren, naek dari jatinegara tulisannya "tiket duduk habis" tapi mas-mas pegawai loketnya kasihan kali liat bawaaanku yang banyak dikasih deh satu kursi kosong...kali aja berlaku untuk hari ini..."habis mbak..berdiri mau..?" ga da jalan laen
(not yet finish... )