Kamis, 30 September 2010

. . . . akan tiba saatnya. . . .


Akan tiba saat nya..saat kau harus melepas seseorang yang sangat kau cintai. . .bukan karena kau sudah tak mencintainya lagi, bukan. . . tapi karena kau sadar bahwa ia akan lebih bahagia bila bersamanya . . .karena tak ada cinta setinggi cinta pada Robbul Izzati, mencintai dan dicintai seseorang atau apapun di kesementaraan dunia ini sesungguhnya hanyalah bermuara pada cinta pada Allah semata. . .  sungguh, ketika memang sudah berjodoh, ketika memang ia lah yang tertulis di Lauh Mahfuzh sebagai jodoh terbaik menurut Allah, Allah akan menjaga nya untuk kita. 

Allah akan mudahkan prosesnya.  Tetap sabar, tetap ikhtyar, tetap memanjangkan do'a, tetap semangat, tetap berprasangka baik pada Allah, karena Allah lebih tahu saatnya yang tepat menurut Nya untuk kita dapat bertemu dengan jodoh kita.  Karena Allah menciptakan, makhluk Nya berpasang-pasangan. 

Terus melangkah, melanjutkan usaha kita menjemput jodoh yang sudah dijanjikan Allah.  Akan tiba saatnya bagi masing-masing kita.   Dan kita juga senantiasa meluruskan niat, menyempurnakan ikhtyar, menjaga dan meng-upgrade ibadah dan amalan kita, sebagai persiapan menjemput jodoh kita. . .dan. .  . . . mempersiapkan kematian jasad kita.  

Perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik pula. . .yakinlah, takkan pernah keliru Allah memberi sesuatu apapun pada kita, hanya sikap ikhlas, ridho atas taqdir Allah, dan selalu bersyukur atas semua  titipan dan pemberian Allah yang telah ada pada kita sekarang.  

Tak ringan memang, tapi selalu ada ikhtyar sebelum keberhasilan bukan?  selalu ada perjuangan untuk mencapai sesuatu agar hasilnya terasa lebih indah, akan lebih banyak cerita nantinya, akan lebih banyak kebersyukuran yang lebih indah nantinya, dibanding kita mendapatkan sesuatu dengan begitu mudahnya, begitu cepatnya.  Karena semua akan indah pada waktunya, waktu yang tepat menurut Allah.  Bagi kita.   Semoga kita bisa menjalaninya. . .slow but sure . . .  Insha Allah.

*Melepas seseorang yang dahulu pernah menjadi kecenderungan. . . Baarokallohu laka Wabaroka alayka Wajama'a baynakuma fii khoyr. aamiin.  :)

We are still friend isn't right?  *taft